oleh : Etri Selpawani Fredy
PENGARUH
LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan
adalah faktor utama yang paling penting dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Bila kita sehat maka segala urusan bisa di capai. Tetapi bila hidup kita tidak
sehat, untuk melakukan aktivitas akan terhambat.
Kesehatan bukan hanya untuk diri kita, tetapi untuk
lingkungan sekitar kita. Bila kita sehat tetapi lingkungan tidak sehat itu
menjadi faktor yang buruk untuk kehidupan kita. Kesehatan lingkungan merupakan
faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah
satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Dengan kita
sehat, sekitar kita sehat itu membuat kita menjalani hidup bermasyarakat akan
nyaman dan tenang, berbeda dengan di sekitar kita banyak warga mengalami sakit.
Ketenangan tidak bisa kita dapat, namun kecemasan yang akan datang.
Pengupayaan kesehatan masyarakat terus di terapkan oleh
pemerintah, namun sosialisasi ke masyarakat itu rawan kebocoran. Masih banyak
kita lihat saudara kita hidup terlantar dan kurang layak dalam menjalani hidup
bermasyarakat. Masih banyak angka kematian bayi di suatu daerah karena kurangnya
kesadaran dan pentingnya kesehatan dan juga perilaku lingkungan yang membuat
perawatan bayi rentan kurang sehat. Sarana kesehatan seperti puskesmas yang
jauh dari tempat mereka tinggal menjadi faktor susahnya masyarakat mendapatkan
layanan kesehatan yang memadai.
Disini peran pemerintah sangat penting untuk menciptakan
masyarakat nyaman, sehat, pintar dari penjuru tanah air, bukan cuma daerah
perkotaan tetapi sampai kepelosok daerah yang terpencil. Karena itu menjadi
tanggung jawab pemerintah untuk melindungi masyarakat. Dengan diperbanyak
sarana kesehatan yang murah, sehingga masyarakat terjangkau dan hindari
kesenjangan sosial yang selama ini menjadi polemik. Bagaimana mungkin
masyarakat bisa sehat kalau yang berobat hanya orang yang mempunyai dana besar
sedangkan untuk masyarakat kecil yang sangat membutuhkan tidak bisa menikmati
layanan kesehatan dikarenakan tidak mampu membeli obat. Sehingga masyarakat
mecari alternatif lain yang membuat kesehatan mereka semakin memburuk.
Dalam kaitannya, masalah kesehatan dan lingkungan ada
segelintir masalah yang perlu dicermati, yaitu masalah gizi pada individu. Pada
era Global saat ini perlu dicermati pada daerah di Indonesia Khususnya. Dengan
berkembangnya ilmu gizi dan perubahan pola makan serta gaya hidup pada tahun
1980-an terjadi transisi pola masalah gizi dari masalah gizi kurang ke masalah
gizi lebih. Di negara berkembang khususnya Indonesia masa transisi ini oleh
Soekarman (1991) disebutnya masalah gizi ganda.strategi perubahan dalam masalah
ini perlu memerlikan penyesuaian, dimana di amerika pada tahun 1980 ada yang
namanya Pedoman Gizi Seimbang yang mana ditujukan untuk pengelompokan makanan
dalam asupan untuk gizi masyarakat yang ada di Amerika Serikat.
Untuk itu kita sebagai masyarakat harus saling bersama sama
mewujudkan kesehatan pada diri kita juga lingkungan kita sehingga tidak
munculnya penyakit yang bisa meresahkan masyarakat. Hindari perilaku yang
membuat hidup tidak sehat, seperti membuang sampah sembarangan, membuang sampah
ke sungai yang bisa membuat banjir. Kesadaran kita tentang kesehatan sangatlah
penting dan kebersamaan menjadikan negara kita menjadi kuat dan maju
Kesehatan lingkungan itu merupakan kesehatan yang sangat
penting bagi kita dan sekitar dimana kita tinggal baik secara pribadi atau
berkelompok. Dikatakan lingkungan kita sehat itu harus bisa memenhui syarat
syarat yang menjadi kesepakatan bersama didalam lingkungan yang sehat. Dikatakan
lingkungan sehat itu berhubungan dengan masyarakat di lingkungan kita bukan
cuma pribadi misalnya dalam lingkung RT, RW itu termasuk kesehatan lingkungan.
Bila dalam bagian masyaratkat tersebut sehat itu bisa dikatakan lingkungan
memenuhi persyaratan kesehatan.
1.
Keadaan
air
Kebersihan air paling penting, karena air menjadi syarat
utama orang untuk hidup. Air tidak boleh tersemar dan tidak berbau. Air harus
bisa memenuhi syarat kesehatan sehingga bisa di konsumsi. Pengadaan air bersih
dalam suatu lingkungan itu menjadi kewajiban lingkungan tersebut.
2.
Kadar
Udara
Disamping air kita bisa hidup karena udara atau oksigen,
maka dari itu udara harus tetap bersih dan usahakan pencemaran udara di
lingkungan tidak boleh terjadi. Udara yang sehat adalah udara yang
didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidka
tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat
carbondioksida).
3.
Keadaan
Tanah
Untuk kelangsungan hidup masyarakat membutuhkan tanah untuk
menanam bahan pokok seperti padi, gandum, umbi umbian, sayuran, buah buahan.
Keadaan tanah harus subur dan sehat, hasil panen tersebut kita makan dan
apabila hasil panen tersebut bagus membuat tubuh kita menjadi sehat juga dengan
lingkungan kita.Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu
tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
1.
Tidak
mencemari air dengan membuang sampah disungai
2.
Mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor
3.
Mengolah
tanah sebagaimana mestinya
4.
Menanam
tumbuhan pada lahan-lahan kosong
5.
Membuat
saluran pembuangan air yang lancer
6.
Penanaman
tumbuhan di sekitar rumah untuk menghasilkan udara bersih
1.
Menjaga
agar lingkungan bersih dan sehat
Dengan lingkungan yang sehat itu membuat masyarakat sekitar
hidup menjadi nyaman dan terbebas dari penyakit yang bisa mengganggu
masyarakat. Semakin banyak muncul penyakit yang meresahkan masyarakat, bila
dari diri kita dan lingkungan sehat akan membuat lingkugan tentram dan
kehidupan masyarakat menjadi lancar.
2.
Mengurangi
pemanasan global
Udara yang bersih dengan banyak tanaman hijau disekitar
rumah akan membantu kita menghasilkan air yang bersih, tanah yang subur, juga
membantu mengurangi pemanasan global yang diakibatkan sudah tipisnya lapisan
ozon, itu disebabkan banyaknya hutan gundul yang ditebangi untuk area perumahan.
3.
Pengelolaan
sampah yang benar
a.
Membersihkan
sampah organic
Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat
organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur
dalam-dalam sampah organik tersebut.
Contoh
sampah organik :
·
Daun-daun
tumbuhan
·
Ranting-ranting
tumbuhan
·
Akar-akar
tumbuhan
4.
Membersihkan
sampah non organic
Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur
(dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat
dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
Perkembangan epidemologi menggambarkan secara spesifik peran
lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Bahwasanya lingkungan
berpengaruh pada terjadinya penyakit sudah sejak lama diperkirakan orang (Fox,
1960) yang dikutip oleh Soemirat dalam bukunya. Kita bisa ambil contoh pada
daerah lembab dan banyak genangan air di sekitar kita pasti ada tempat
berkembang biak nyamuk baik itu berpotensi menyebabkan penyakt malaria maupun
demam berdarah, disitulah letak penyakit bisa muncul karena lingkungannya tidak
baik dan tidak bersih. Dalam konteks makanan yang kita makan banyak pedagang
kaki lima yang berjualan tidak mengkondisikan dengan lingkungannya sehingga tak
jarang pula setelah memakan di tempat yang seperti itu bisa menimbulkan sakit
perut.
Seorang tokoh kedokteran, Hippocrates (460-377), adalah tokoh
pertama-tama berpendapat bahwa penyakit itu ada hubungan dengan fenomena alam
dan lingkungannya. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit
terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu
yang mempelajari proses interakasi in disebut Ekologi dan secara khusus Ekologi
Manusia, apabila perhatian studi itu adalah manusia (Boughey, 1973).
Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya pendukung
unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Unsur udara, air, makanan,
dan sandang yang diambil dari lingkungan hidupnya, namun proses interaks itu
tak selalu medapatkan keuntungan, bahkan kadang-kadang bisa mendapatkan
kerugian, sebagai contoh jka manusia makan dan minum untuk menghilangkan rasa
haus dan lapar namun jika terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menimbulkan
kelainan nutrisi, begitu juga jika makan tersebut mengandung zat-zat yang
berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut dapat berupa racu asli ataupun
akibat kontaminasi makanan tersebut dengan zat kimia yang berbahaya sehingga
dapat terjadi keracunan atau penyakit.
Makanan adalah sumber energi satu-satunya bagi manusia
(Soemirat,1994). Karena jumlah penduduk yan terus berkembang, maka jumlah
produksi makananpun harus terus bertambah melebihi jumlah penduduk ini, apabila
kecukupan pangan harus tercapai. Permasalahan yang timbul dapat diakibatkan
karena ada kualitas dan kuantitas bahan pangan, hal ini bermaksud untuk
mendapatkan energi agar tetap bertahan hidup dan tidak untuk menjadi sakit
karenanya. Dengan demikian sanitasi makanan menjadi sangat penting.
Jika dilihat dari kuantitas, baik yang berlebih maupun yang
kekurangan akan menyebabkan kelainan gizi. Penyakit yang berhubungan dengan
kegemukan disebabkan oleh jumlah makanan yang berlebih, juga kualitas nyayang
tidak seimbang contohnya penyakit Jantung, Diabetes, dan penyakit Darah Tinggi,
demikian pula kekurangan gizi, ada yang hanya kekurangan kuantitas makanan
saja, tapi juga seringkali kualitasnya kurang. Di Indonesia sebagaian besar
penyakit yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi, terutama pada
anak-anak. Taraf kekurangan gizi pada balita di Indonesia untuk tahun 1988
kurang lebih 10%.
Menurut Soemirat, Keadaan kurang gizi juga sangat
dipengaruhi oleh:
·
Pengetahuan
masyarakat tentang yang kurang, berbagai kepercayaan tentang makanan, sehingga
anak-anak tidak mendapatkan makanan yang bergizi.
·
Kontaminasi
makanan dan minuman bayi akibat lingkungan yang tidak sehat, bayi menderita
penyakit bawaan makanan, sehingga pertumbuhan anak terganggu.
·
Prioritas
hidup lainnya selain makanan bergizi memiliki barang elektronik atau kendaraan
bermotor yang membawa akibat luas. Pendapatan tidak lagi di prioritas untuk
membeli makanan bergizi.
Makanan tidak saja bermanfaat bagi manusia tetapi juga
sangat baik untuk perumbuhan zat-zat lainnya seperti mikroba dalam tubuh, jadi
untuk untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari makanan, perlu dijaga
kebersihan makanan. Gangguan kesehatan terjadi akibat bawaan makanan dan
keracunan makanan.
Lingkungan pada sekitar kita turut berandil besar dalam
masalah kesehatan, jika dilihat dari apa yang ada dalam pembahsan dalam makalah
ini. Lingkungan yang kita ketahui terdapat unsur-unsur yang menjadi sesuatu
bahan yang bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia seperti tanah,
udara, air. Dari unsur-usur itulah manusia bisa bertahan hidup.
Dalam kaitannya dalam kesehatan dijelaskan bahwa lingkungan
sangat berpengaruh terhadap kesehatan, dari segi lingkungan sekitar maupun
lingkungan makanan yang mana kita konsumsi sehari-hari, berkaitan dengan itu
bahwa lingkungan bisa mempengaruhi gizi manusia, jika dilihat dari lingkungan
makanannya, makanan sangat penting untuk tubuh karena makanan adalah sumber
energi untuk manusia melakukan aktifitasnya, biasaanya manusia mencoba berbagai
macam hal, bisa makan ditempat yang lingkungannya tidak higienis contohnya itu
bisa menyebabkan penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan gizi khususnya pada
anak yang sangat rawan jika dikaitkan dengan gizi. Karena pada masa anak-anak
adalah dalam masa perkembangan tubuh serta otaknya jika terhambat gizinya maka
akan terhambat pula pertumbuhan otaknya
·
Tidak
mencemari air dengan membuang sampah disungai
·
Mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor
·
Mengolah
tanah sebagaimana mestinya
·
Menanam
tumbuhan pada lahan-lahan kosong
·
Penanaman
tumbuhan disekitar rumah untuk udara yang bersih
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatam
lingkungan. Bandung: Gadjah Mada University Press
Soekirman. 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga
dan Masyarakat. Jakarata: Departemen Pendidikan Nasional
Tarwotjo, Ignatius, dkk.1988. Hubungan Makanan Tercemar
Dengan Keadaan Keadaan Gizi. Makalah disajikan pada Workshop on National
Food Contamination, Ciloto
Fox, Jhon P. Hall, Carrie E,. Elvebeck, Lila R. 1970 .
Epidemology, Man and Diseases. London: Macmillan Pub.Co
Ehlers, Victor M. And Steel, Ernest W. 1969. Municipal
and Rural Sanitation. New York: McGraw-Hill Book Co.